1.
Mesin Bor
Mesin bor yang banyak dipakai
dalam pemboran inti adalah mesin bor putar (rotary drilling) yaitu mesin bor
yang dapat memutarkan pipa bor dengan
kecepatan yang dapat di atur dan yang dapat memberikan tekanan.
Menurut system kerjanya, mesin bor
putar dapat dikelompokan menjadi 3 jenis, yaitu sebagai berikut :
a. Mesin bor putar system meja putar ( ratary
table)
Pada system ini rangkaian pipa bor diputar oleh meja
putar dengan perantara Kelly
b. Mesin bor putar system spindle hidraulls
Mesin bor jenis ini putaran dan tekanan pipa bor
diatur oleh system hidraulis yang terdapat pada system unit mesin bor. Kemajuan
pemboran sangat dipengaruhi oleh panjang spindle (Kelly) yang umumnya berukuran
antara 60 cm sampai dengan 100 cm.
c. Mesin bor putar tipe top drive
Unit pemutar pipa bor naik turun pada menara bor.
Tenaganya berasal dari unit tranmisi hidraulis yang digerakan oleh pompa
hidraulis
2.
Pompa Air untuk Pemboran
Fungsi utama pompa dalam pemboran
adalah untuk mengalirkan air pembilas dari bak air ke dalam lubang bor. Dari
bak penampung air pembilas, dipompakan melalui selang, water swivel, pipa bor
dan mata bor kedalam dasar lubang bor. Kemudian naik kembali ke bak penampung
dengan membawa serbuk bor ( cutting ). Fungsi lain dari air pembilas ialah
untuk mendinginkan mata bor dan melumasi rangkaian pipa bor yang ada di dalam
lubang bor.
Ada dua jenis pompa yang umum
dipakai dalam pemboran, pompa jenis recriprocatting (piston) dan centrifugal.
Pompa jenis recripocating ada yang 1 silinder(simplex), 2 silinder (duplex),
dan 3 silinder(triplex). System kerjanya adalah isap tekan. Dengan demikian
pompa recripocating mempunyai tekanan
yang lebih tinggi dari pada pompa centrifugal. Besarnya aliran cairan
pada pompa centrifugal tergantung dari kecepatan putaran
baling-baling(impeller). Pompa centrifugal lebih cocok untuk tekanan yang
rendah dan volume cairan yang besar, sedangkan pompa jenis piston ideal untuk
tekanan yang tinggi dan volume kecil. Pompa jenis piston banyak dipakai dalam
pemboran.
3.
Menara Pemboran
Fungsi utama menara pemboran adalah
untuk mendapatkan ruang vertical yang cukup untuk menaikan dan menurunkan pipa
bor tabung penginti dan casing ke dalam lubang bor. Oleh karena itu tinggi dan
kekuatannya harus disesuaikan dengan keperluan pemboran.
Berdasarkan jumlah kakinya menara pemboran dibagi ke
dalam 3 macam yaitu sebagai berikut :
a. Menara kaki Tunggal ( single pole)
Menara ini terdiri dari satu tiang atau lebih yang
terbuat dari pipa baja, baik atau tanpa sambungan. Menara kaki tunggal biasa
sudah dipasang menjadi satu kesatuan dengan mesin bor, sehingga dalam
mendirikan menara ini dapat menggunakan baja atau selider hydroulis yang ada
pada mesin bor tersebut
b. Menara bor kaki 3
Menara bor kaki tiga terdiri dari tiga tiang yang
salah satu tiangnya berbentuk tangga fungsinya untuk melayani keperluan
pemboran. Tiang menara bor ini terbuat dari pipa berdiameter 3 inchi dan panjang
9 meter. Di antara tiang-tiang tersebut setelah berdiri diperkuat dengan
pipa-pipa yang dipasang melintang dengan klem. Menara ini dapat melayani
pemboran dengan panjang pipa bor hingga 6 meter.
c. Menara kaki empat
Jenis menara ini tidak dapat didirikan dengan satu
unit, cara mendirikannya disambung satu-persatu atau bagian perbagian. Demikian
pula kalau memindahkan harus melepas dan memasang bagian-bagian tersebut.
Menara berkaki empat, banyak digunakan untuk pemboran dalam yang membutuhkan
ruangan yang luas untuk menempatkan pipa-pipa dan beban yang berat. Menara ini
dilengkapi dengan platform yang letaknya ditengah menara. Kenuaannya untuk :
·
Tempat kerja dan melayani pemboran
·
Tempat menyandarkan pipa-pipa bor.
4.
Pipa Bor ( drill rod)
Pipa bor dalam pemboran inti ada dua macam, yaitu sebagai berikut :
a. Pipa bor konvensional
Pipa bor konvensional tersebut dari pipa baja, yang
disambungkan dengan coupling. Dalam pemboran inti ujung bawah pipa bor
disambungkan dengan core barrel, reaming shell, dan mata bor.
Fungsi pipa bor adalah sebagai berikut :
·
Meneruskan putaran dan tekanan mesin bor ke mata
bor
·
Meneruskan aliran air pembilas dari pompa ke
mata bor
·
Memungkinkan naik turunnya mata bor
Standar ukuran ( size ) pipa bor adalah sebagai
berikut :
Pada pemboran inti dikenal adanya standar Ax, Bx, Nx,
dan sebagainya. Standar tersebut sebenaranya bukan hanya untuk pipa bor saja
tetapi juga untuk core barrel, mata bor, dan pipa casing.
Standar ukuran ada dua macam, yaitu sebagai berikut.
Standar DCDMA ( Diamond Core Drill Manufactures Association) yang dibuat oleh
Amerika dan standar Metric ( Eropa ) yang dibuat oleh seorang Insinyur Swedia
yang bernama P.A Craelius. Standar ukuran pipa bor inti adalah sebagai berikut
Standar ukuran pipa bor konvensional
Jenis
(size)
|
Diameter luar
(O D)
|
Diameter dalam
(I
D)
|
Panjang
( m )
|
Berat
Per 3m
|
Ax
|
44,4 mm
|
31,8 mm
|
1,5 dan 3,0
|
19,9 kg
|
Bx
|
54,0 mm
|
44,5 mm
|
19,0 kg
|
|
Nx
|
66,7 mm
|
57,2 mm
|
24,5 kg
|
|
Hx
|
80,9 mm
|
77,8 mm
|
38,6 kg
|
b.
Pipa bor wire line
Pipa bor wire line terbuat dari campuran baja yang
tipis yang berbentuk tabung tanpa alat penyambung ( coupling ). Pada kedua
ujungnya terdapat ulir, yang terdiri atas ulir luar dan ulir dalam
Standar ukuran pipa bor wire line
Jenis
(size)
|
Diameter luar
( O D )
|
Diameterdalam
( I D )
|
Pangjang
(m)
|
Berat
Per 3m
|
Ax
|
44,5 mm
|
34,9 mm
|
1,5 dan 3,0
|
14,1 kg
|
Bx
|
55,6 mm
|
36,0 mm
|
18,2 kg
|
|
Nx
|
69,9 mm
|
60,3 mm
|
23,1 kg
|
|
Hx
|
88,9 mm
|
77,8 mm
|
34,9 kg
|
Catatan : OD
=Outside diameter
ID = Inside
Diameter
5.
Tabung Penginti ( Core Barel )
Tabung penginti merupakan bagian
terpenting dalam pemboran inti. Tugas utamanta ialah menangkap inti ( core )
dari hasil pemboran dan mengangkat ke permukaan.
Dari inti tersebut dapat
digambarkan susunan lapisan batuan di bawah permukaan tanah dan dapat diketahui
sifat-sifatnya. Untuk keperluan eksplorasi pertambangan,mata bor dapat untuk
mengathui ada tidaknya bahan-bahan tambang di suatu tempat serta nilai ekonomi
bahan tambang tersebut. Tabung penginti mempunyai panjang 3,0 meter, 2,0 meter,
dan 0,5 meter. Yang terakhir ini diguanakan untuk pemboran yang pertama kali.
Core barrel dilengkapi dengan tabung reaming shell yang dipasang antara tabung
luar core barrel mata bor. Pada bagian luar dari tabung reaming shell dipasang
diamond secara melingkar.
Reaming shell di berguna untuk
melebarkan dan menghaluskan lubang bor.
Core barrel terdiri atas 4 macam,
yaitu sebagai berikut :
a.
Single tube core barrel
Core barel ini terdiri dari satu buah pipa penginti.
Bagian atas disambungkan pada pipa bor dengan menggunakan sebuah coupling dan
bagian bawah dipasang mata bor dengan coupling atau reaming shell
Cairan bor yang mengalir dari pompa akan mengalir
melalui pipa bor kedalam core barrel. Inti yang terkena akan langsung oleh air
pembilas dan untuk batuan yang lunak atau tidak kompak hasilnya kurang baik.
Standar ukuran tube barrel
Ukuran/jenis
|
Ax
|
Bx
|
Nx
|
O.D reaming shell
|
48,0 mm
|
59,9 mm
|
75,6 mm
|
O.D coring bit
|
47,6 mm
|
59,5 mm
|
75,3 mm
|
I.D coring bit
|
30,0 mm
|
42,0 mm
|
54,7 mm
|
O.D outer tube
|
46,0 mm
|
57,9 mm
|
73,8 mm
|
panjang
|
3,0 m
|
1,5 m
|
0,5 m
|
b. Double tube core barrel
Double tube barel terdiri atas dua tabung, tabung
dalam( inner tube ) dan tabung luar (outer tube). Pada kedua tabung luar
terdapat ulir, dimana coupling head core barrel,reamer, dan mata bor tersambung.
Dalam pemboran, tabung luar berputar mengikuti putaran pipa bor, sedangkan
tabung dalam tidak ikut berputar karena ada bearing yang letaknya pada core
barrel head yang disambung tabung dalam bagian atas. Pada bagian bawah dari
tabung dalam disambung dengan core lifter dan core lifter case, yang berguna
untuk menahan core supaya tidak lolos saat di angkat kepermukaan. Air pembilas
untuk core barrel ini akan keluar melalui ruangan(annulus) antara tabung dalam
dan tabung luar.
Inti yang diperoleh tidak terkena air pembilas
Standar ukuran double tube core
barrel
Ukuran/jenis
|
Ax
|
Bx
|
Nx
|
Hx
|
O.D mata bor
|
47,6 mm
|
59,5 mm
|
75,3 mm
|
97,5 mm
|
I.D mata bor
|
27,0 mm
|
36,5 mm
|
47,6 mm
|
63,5 mm
|
O.D tabung luar
|
46,0 mm
|
57,2 mm
|
73,0 mm
|
92,1 mm
|
I.D tabung luar
|
36,5 mm
|
46,0 mm
|
60,3 mm
|
77,8 mm
|
O.D tabung dalam
|
32,5 mm
|
42,9 mm
|
55,6 mm
|
73,0 mm
|
I.D tabung dalam
|
28,6 mm
|
38,1 mm
|
50,0 mm
|
66,7 mm
|
Berat core barrel
Kg/3 meter
|
25,5 mm
|
40,0 mm
|
64,8 mm
|
102,0 mm
|
c. Triple tube core barrel
Triple tube core barrel terdiri atas tiga tabung,
tabung luar, tabung dalam, dan tabung belah ( splite tube). Core barrel ini
cocok untuk batuan yang lepas atau lunak. Inti bor akan masuk kedalam tabung
belah, hasilnya akan dapat teramati dalam kondisi yang tidak terganggu. Dalam
bidang tehnik sipil, alat ini sangat cocok untuk rencana bangunan, misalnya :
untuk bangunan bendungan, jembatan dan fondasi.
d. Core barrel wire line
Bila pemboran inti menggunakan core barrel single atau
double, cara pengambilan intinya harus menarik pipa – pipa bor dari dalam
lubang bor. Cara tersebut banyak memakan waktu dan melibatkan banyak pekerjaan.
Dengan menggunakan system wire line, mata bor, tabung
luar core barrel, dan pipa-pipa bor tetap berada dalam lubang bor.
Overshot yang dihubungkan dengan kawat wire line
dimasukan kedalam pipa bor untuk mengangkat tabung dalam yang telah terisi
dengan inti ( core )
6.
Mata Bor
Mata bor untuk pemboran inti,
disebut mata bor inti ( coring bit ), hasil yang diperoleh dari pemboran yang
mengguanakan mata bor inti adalah batuan berbentuk silinder yang disebut inti.
Dikenal beberapa mata bor inti, yaitu sebagai berikut
:
a. Mata bor baja ( tungsten bit )
Mata bor ini gigi ginya terdiri dari butiran baja (
widya ) yang dipasang melingkar pada tabung pahat ( blank). Apabila gigi gigi
itu sudah tumpul dapat diganti dengan gigi yang baru, pemasangan gigi tersebut
menggunakan las karbit.
Mata bor cocok digunakan untuk batuan yang lunak dan
kekerasan sedang
b. Mata bor intan( diamond bit )
Mata bor ini butiran butiran giginya terdiri dari
intan yang dipasang melingkar pada tabung mata bor (blank). Menurut cara
pemasangan intinya, mata bor inti mempunya dua tipe, yaitu :
· Surface set bit
Mata bor yang butir – butir intannya dipasang pada
bagian permukaan mata bor, dalam pemakaiannya cocok untuk batuan yang kompak
dengan kekerasan sedang. Batuan yang sifatnya lepas dan kekerasannya tinggi
mata bor tersebut tidak cocok.
· Impregnated bit
Butir – butir intannya dipasang tidak hanya pada
bagian permukaan, tetapi sampai kedalam matriknya. Jadi, jika dalam
permukaannya tumpul masih mampu untuk member. Mata bor ini cocok untuk batuan
yang lepas tau kompak uamh keras sampai kekerasan tinggi. Mata bor intan ada
bermacam-macam jenis ukuran. Di bawah ini beberapa contoh jenis dan ukuran mata
bor intan
Standar ukuran mata bor intan konvensional ( non wire
line )
Jenis
|
Diameter inti
(mm)
|
Diameter lubang
(mm)
|
AQ
|
30,1
|
48,0
|
BQ
|
42,0
|
60,0
|
NQ
|
54,7
|
75,7
|
HQ
|
76,2
|
96,0
|
Standar ukuran mata bor intan ( were line )
Jenis
|
Diameter inti
(mm)
|
Diameter lubang (mm)
|
AQ
|
27,0
|
48,0
|
BQ
|
36,5
|
60,0
|
NQ
|
47,6
|
75,7
|
HQ
|
63,5
|
96,0
|
7.
Pipa pelindung ( Casing )
Pipa pelindung dari pipa baja yang pada ujung-ujungnya
mempunyai ulir dalam dan ulir luar sebagai penghubung satu dengan yang lainnya
. panjang casing ada bermacam-macam ada
yang 3 meter,2 meter, dan 1 meter. Dalam pemakaiannya, casing pada bagian atas
disambungkan dengan pipa bor dengan menggunakan coupling ( casing head)
sedangkan dibagian ujung bawah dipasang pahat casing ( casing shoe ). Kegunaan
casing adalah sebagai berikut :
· Menahan dinding lubang bor agar tidak runtuh
· Menutup sementara lubang bor agar air pembilas
tidak meresap masuk kedalam formasi batuan.
· Meluruskan lubang bor
· Mencegah air tanah masuk kedalam lubang bor.
Jenis/ukuran (size)
|
Diameter luar
( O D )
|
Diameter dalam
( I D )
|
Panjang
(m)
|
Berat per 3m
|
EX
|
46,0 mm
|
38,1 mm
|
3.0/1.5
|
12.7 kg
|
AX
|
57,1 mm
|
48,4 mm
|
3.0/1.5
|
17.2 kg
|
BX
|
73,0 mm
|
60,3 mm
|
3.0/1.5
|
31.8 kg
|
NX
|
88,9 mm
|
76,2 mm
|
3.0/1.5
|
39.0 kg
|
8.
Water Swivel
Fungsi water swivel adalah mengalirkan air pembilas dari pompa ke
dasar lubang bor melalui rangkaian pipa pemboran. Karena ada swivelnya maka
selang air dari pompa tidak ikut berputar pada waktu operasi pemboran
water swivel |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar