Kamis, 05 Juli 2018

Penjelasan Komposisi Bumi

Komposisi Bumi


Pada umumnya orang percaya bahwa bumi dan tubuh planet yang lain di dalam sistem tata surya dibentuk oleh kondensasi dan akresi dari nebula tat surya sehingga komposisi matahari secara kasar merefleksikan komposisi nabula tersebut. Model sintetis inti untuk asal - usul unsur terbatas hanya pada komposisi planet sehingga untuk meningkatkan pengetahuan kita pelajari komposisi kerak bumi dan mantel bagian atas dengan mendapatkan data geokimia dari batuan beku kerak dan dari batuan ultra basa. Di sisi lain komposisi meteorit dan data percobaan gelombang-getar menyediakan informasi seluruh komposisi bumi. Condie menyebutkan bahwa data gelombang getar menunjukkan rata-rata berat atom bumi sekitar 27 ( mantel=22,4 dan inti bumi=47,0 ) dan memperlihatkan sebagian besar disusun oleh besi, silikon, magnesium dan oksigen.

Untuk mengetahui komposisi bagian dalam bumi tidak mungkin dilakukan secara langsung, maka digunakan metode tidak langsung untuk menginterpretasi komposisinya. Komposisi bumi secara keseluruhan sangat dipengaruhi oleh komposisi inti dan mantel bumi karena keduanya mempunyai persentase yang berlimpah yaitu lebih dari 90 %. Oleh sebab itu, perhitungan komposisi bumi didasarkan pada komposisi inti dan mantel bumi. Mason ( 1958 ) menyebutkan bahwa inti bumi mempunyai ketebalan paling tebal dan air mempunyai ketebalan jauh lebih tipis. Sementara persentase masa inti dan mantel bumi mencapai 99,6 % dari seluruh berat bumi.

Mason ( 1966) menyebutkan bahwa unsur mineral utama inti bumi adalah besi dan magnesium ditambah silikat-silikat besi terkandung dalam jumlah yang lebih besar dari mantel. Silikat banyak terjadi di kerak bumi atau benua, sedangkan Ernst ( 1969 ) menerangkan bahwa kelompok mineral silikat yang paling banyak yaitu kelompok feldspar ( K feldspar dan plagioklas ) dengan 58 % volume dan mineral-mineral utama pembentukan batuan seperti piroksen, amfibol, kuarsa, mika dan olivin mencapai batuan berjumlah sangat kecil yaitu 5 % volume seperti karbonat, oksida, sulfida, halida, epidot, aluminosilikat, garnet, dan zeolit.

Tidak ada komentar:

Cari Pembahasan Lainnya ?

close