1. Operasi Seismik
Operasi seismik ( refleksi ) dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan data keadaan geologi bawah permukaan bumi sampai kedalaman ribuan meter. Hasilnya berupa data yang disebut sebagai penampang seismik, menggambarkan bentuk lapisan - lapisan batuan sedimen di bawah permukaan bumi.
Operasi seismik |
Sumber suara batuan yang dipergunakan adalah dinamit. Dinamit ini dipasang pada kedalaman tertentu, sekitar 30 sampai 60 meter di bawah permukaan bumi, dan diledakkan tanpa membahayakan lingkungan di atasnya.
2. Drilling unit
Untuk menyelesaikan suatu lintasan seismik, berbagai pekerjaan pengambilan data secara berurutan dilakukan di dalamnya : perintisan tanaman, pembuatan 'bridging', pengukuran data topografi, pemboran dangkal ('drilling'), pengisian dinamit, peledakan dan perekaman data seismik ('recording'). Selain itu dilakukan pengamatan singkapan batuan yang dipetakan oleh ahli geologi.
Drilling sebagai salah satu pendukung operasi seismik, dilaksanakan dengan 2 tujuan . Pertama : Sebagai tempat menyimpan dan meledakkan dinamit. Kedua : Untuk mendapatkan data urutan lapisan batuan sedimen dan sampel atau conto batuannya.
Air yang dibutuhkan mengalami siklus sebagai berikut : dari kolam - disedot oleh pompa air ( genset ) - dipompakan masuk kedalam selang dan pipa bor - keluar dari lubang bor ( melalui luar pipa ) bersama-sama batuan yang tergerus - disaring oleh samle trap - kembali ke kolam - dan seterusnya.
Batuan - batuan sedimen akan digerus oleh mata bor yang terletak diujung pipa dan keluar bercampur air dari lubang bor, kemudian disaring di dalam sample trap. Gerusan batuan ini disebut 'cutting'.
3. Tugas Seorang Sampleman
Tugas sampleman adalah mewujudkan tujuan kedua daripada drilling yaitu : untuk mendapatkan data urutan lapisan batuan sedimen dan mengambil ' cutting ' batuannya.
Data urutan lapisan batuan sedimen dicatat dan ditampilkan berupa drill log, sedangkan 'cutting' batuannya diambil dan dimasukkan ke dalam kantong sample.
4. Pencatatan Data Lubang Bor Ke Dalam Drill Log
Setiap pemboran yang dilakukan pada suatu tempat ( lubang ) harus dilaporkan data lapisan-lapisan batuan sedimennya. Jadi setiap satu lubang bor harus ada satu lembar geology drill Log.
Setiap lembar drill log memuat informasi umum dan data geologi yang harus dilengkapi. Semuanya harus ditulis dengan baik dan serapi mungkin agar bisa dibaca dan diperiksa dengan baik pula, sehingga bisa dipergunakan untuk mendukung data lainnya. Data geology drill log diplot dan dipakai pula pada penampang geologi.
Informasi umum ialah : tanggal, line, sp, dan nama samplemen atau asisten geologi yang membuat drill log ini ( lebih baik pula ditambahkan nomor unit dan nomor crew).
Data geologi berupa pengisian ke dalam kolom-kolom : jenis batuan, keterangan, dan sample. Kolom jenis batuan diisi dengan simbol-simbol batuan yang sesuai; kolom keterangan diisi dengan nama jenis batuan ( disingkat ), keterangan warna, keterangan kekerasan, dan lain-lain yang perlu; kolom smaple diisi dengan tanda tertentu bila ada pengambilan sample 'cutting'.
Nama-nama jenis batuan untuk mengisi kolom keterangan cukup ditulis singkatannya saja : SS, SH, COAL, LS, dan CGL.
Jika lubang bor tidak langsung berada di singkapan batuan, maka pada bagian paling atas akan didapatkan tanah. Ketebalan tanah bervariasi, biasanya sekitar 2 meter sampai dengan 5 meter. Apabila bercampur dengan air didalam lubang bor, campurannya berupa lumpur, dan bila dipegang dengan jari-jari tangan terasa lebih kasar dibandingkan dengan campuran ' cutting sample' batulempung. Lapisan tanah ini juga perlu ditulikan di dalam geology drill log, tetapi tidak perlu diperinci.
Pencatatan atau pengisian Geology Drill Log sebagikanya dilakukan di camp setelah kembali dari lapangan. Pada saat bekerja di lapangan ( drilling beroperasi ) semua data geologi dan informasi umum sementara dicatat di dalam buku lainnya.
5. Pengambilan 'Cutting Sample'
Dari kelima jenis batuan sedimen (ss,sh,coal,ls, cgl ), yang perlu diambil 'cutting sample'-nya adalah : sh, coal, dan ls. Ss dan cgl tidak perlu diambil tetapi cukup dicatat dengan lebih teliti.
'Cutting sample' sh dan ls akan dianalisis secara mikropaleontologi karena di dalamnya terkandung fosil-fosil. 'Cutting sample' coal akan dianalisis secara geokimia untuk mengetahui kematangan migas.
Ss perlu dicatat, apakah sebagian besar butir-butirannya halus ( garis-tengah kurang dari 1 milimeter ) atau kasar (garis-tengah antara 1 sampai 2 milimeter ). Yang perlu dicatat daripada cgl adalah ukuran fragmennya, apakah yang paling banyak sebesar kerikil (garis-tengah antara 2 mm sampai 4 mm atau kira-kira 1/2 centimeter) atau sebesar kerakal ( garis-tengah lebih besar dan 1/2 sentimeter ). 'Cuting sample' daripada batupasir dan konglomerat tidak perlu diambil.
Setiap lubang bor perlu diambil 'cutting sample' sh, coal, dan ls masing-masing hanya satu kantong saja. Jadi jika didalam satu lubang bor terdapat ketiga jenis batuan sedimen tersebut maka diambil 1 kantong sh, 1 kantong coal, dan 1 kantong ls.
Apabila di dalam suatu lubang bor ada lapisan batulempung ( atau lapisan batubara, atau lapisan batugamping) lebih dari satu, maka perlu diambil satu kantong 'cutting sample' sh (atau coal, atau ls ) daripada beberapa lapisan batuan tersebut.
Penulisan keterangan pada kantong sample bagian luar dilakukan sebelum 'cutting sample' dimasukkan kedalamnya.
Pengambilan 'cutting sample' batuan dikerjakan dengan bantuan 'sample trap' yang dipasang di antara mulut lubang bor dan kolam pembuangan air.
6. Teknis Pekerjaan Sampleman
Dalam rangka pekerjaan tugasnya, disamping perlengkapan umum sebagaimana yang dipakai oleh kru drilling lainnya ( terutama demi keselamatan kerja : lihat gambar-12 dimana setiap pekerjaan menggunakan sepatu), sampleman diperlengkapan dengan perlatan sebagai berikut ini :
1. 'Sample trap'
2. Buku kecil (untuk catatan sementara di lapangan)
3. Kantong-kantong sample
4. Spidol (untuk menulis kantong sample)
5. Bolpoin
6. Lembaran-lembaran Geologi Drill Log
Alat-alat di atas disediakan oleh perusahaan dan hanya dipergunakan untuk kepentingan geologi.
Secara berurutan, kegiatan yang harus dilakukan sampleman adalah :
- Selalu mengawasi dan menjaga lubang bor [ada saay drilling sedang beroperasi.
- Memasang 'sample trap' pada tempatnya secara benar, sebagaimana diperlihatkan pada gambar 20, kecuali jika pemboran dilaksanakan di rawa seperti pada gambar-21 maka 'sample trap' tidak perlu dipasang, tetapi 'cutting' batuan yang keluar dari lubang bor harus ditangkap langsung dengan tangan.
- Setiap saat harus tahu berapa jumlah pipa yang telah digunakan (harus tahu kedalaman pemboran - panjang 1 pipa = 1,5 m.
- Mengangkat 'sample trap' dan menuangkan 'cutting sample batuan yang ada di dalamnya di tempat yang tidak berdekatan dengan pemboran (agar tidak bercampur tanah galian di sekitarnya).
- 'Sample trap' diangkat setiap 2 pipa dan/atau kalau sudah penuh 'cutting sample' batuan di dalamnya.
- Mencatat di dalam buku kecil, jenis batuan (ss,sh,coal, ls, cgl, atau hanya soil) lengkap dengan keterangan warna, kekerasan, dan keterangan lain yang perlu.
- Mengambil 'cutting sample' yang diperlukan dan memasukkannya ke dalam kantong sample (talinya diikat di ujung saja, tidak perlu diikat secara simpul mati).
- Sebelumnya pada bagian luar kantong sample harus ditulis dengan spidol secara jelas dan rapi : nomor line, nomor sp, singkatan jenis batuan, dan nomor sample (nomor urut dan jumlah sample dalam satu lubang bor).
- Bila berpindah pada lubang bor lain, harus senantiasa menjaga 'cutting sample' yang telah diambil, dan menjaga 'sample trap'.
- Setelah pemboran hari itu selesai dan kembali ke camp, semua catatan dibuku kecil ( data pemboran hari itu ) dituliskan kembali dengan baik ke dalam lembaran-lembaran Geologi Drill Log. Jumlah 'cutting sample' harus diperiksa dan dicocokkan dengan catatan.
- Semua lembaran-lembaran Geology Drill Log dan 'cutting sample' yang telah diambil, diserahkan kepada yang bertanggung jawab di camp ( mungkin camp boss atau QC / quality controller atau lainnya ) untuk kemudian dikirmkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar