Geologi adalah ilmu yang mempelajari bumi dan proses-proses yang terjadi di dalamnya. Meskipun kadang-kadang ada kaitannya, tetapi geologi merupakan ilmu yang berbeda dengan geodesi atau pun geografi.
1. Bumi
Bumi kita berbentuk bulat dengan jari-jari rata-rata sepanjang 6371 km. Pada bagian khatulistiwa jari-jarinya lebih panjang ( 6.378,3 km ) dibandingkan dengan jari-jari pada kedua kutubnya ( kutub utara dan selatan, 6.356,9 km ). Dari luar kedalam, bumi dapat dibedakan menjadi : kulit atau kerak bumi, mantel bumi, dan inti bumi ( inti luar dan inti dalam ).
Kulit bumi mempunyai ketebalan sekitar 25 - 70 km saja, tipis sekali dibandingkan dengan jari-jari bumi yang ribuan km, dimana lautan dan daratan yang kita tempati ini berada di permukaannya. Di dalam kulit bumi inilah tersimpan berbagai macam mineral, seperti : emas, nikel, timah, tembaga, batubara, minyak bumi, gas bumi, dan sebagainya.
Bagian terluar bumi terdiri atas batuan-batuan. Secara sederhana, ada 3 jenis batuan yang menyusun kulit bumi, yaitu : batuan beku, batuan sedimen, dan batuan metamorf. Batuan-batuan ini di permukaan bumi sebagian besar tertutup oleh air ( laut, danau, sungai, rawa-rawa), tanah ( hasil pelapukan batuan ), tumbuh-tumbuhan ( padang rumput, hutan, sawah, ladang ), dan berbagai macam bangunan manusia ( gedung, jalan, dan sebagainya ). Jika suatu batuan tidak tertutup, tersingkap dan dapat diamati langsung oleh indera kita, maka disebut sebagai singkapan batuan.
Eksplorasi migas dan batubara, pada umumnya, selalu dilakukan pada batuan sedimen sebab migas dan batubara ditemukan pada batuan sedimen ini.
2. Batuan Sedimen
Batuan-batuan sedimen di dalam kulit bumi tersusun secara berlapis-lapis, persis seperti kue lapis dengan ragam warna yang berbeda - beda pada setiap lapisan lapisannya.
Batuan sedimen terjadi karena diendapkan pada suatu tempat atau cekungan yang cukup luas dan biasanya dengan media air, misalnya di sungai, danau, atau laut. Pada awalnya, bahan-bahan atau material pembentukannya diendapkan dalam posisi mendatar atau horisontal. Setelah waktu yang sangat lama, dalam jutaan tahun, material yang mengandap ini berubah menjadi batuan sedimen.
Sebenarnya kulit bumi selalu bergerak. Bukti - bukti pergerakan kulit bumi ini antara lain ialah adanya gempa-gempa bumi dan letusan gunung api. Oleh karena pergerakan inilah maka batuan sedimen bisa terangkat dari tempatnya semula dan berubah kedudukannya, semula kedudukannya mendatar atau horisontal dapat berubah menjadi miring dan bahkan tegak atau vertikal.
Ada banyak jenis batuan sedimen, beberapa diantaranya yang bisa ditemukan Runtu ( Kalimantan Timur ) ialah : batupasir, batulempung, batubara, batugamping, konglomerat.
3. Batupasir atau Sandstone
Batupasir berupa butir-butir yang saling lepas. Butir-butir batupasir tengahnya berukuran antara 1/16 mm sampai 2 mm, mudah terasa jika dirasa dengan jari-jari tangan.
Warna batupasir bisa bermacam-macam : putih, coklat muda, kuning, abu-abu atau abu-abu terang, abu-abu kehijauan, dan sebagainya.
Pada umumnya, kekerasan batupasir adalah sedang (keras). Namun jika butiran tersemenkan secara kuat oleh kalsit atau silika maka akan sangat keras dan tidak lepas-lepas. Sebaliknya apabila tidak tersemenkan secara kuat maka butir-butiran udah lepas-lepas dan tercerai berai.
Pada singkapan batuan, biasanya bisa dilihat pola-pola tertentu batupasir atau batuan lainnya yang disebut sebagai struktur sedimen. Ketebalan batupasir sangat bervariasi, mulai dari sekitar beberapa sentimeter ( cm ) hingga meter (m).
4. Batulempung atau Shale
Sebenarnya batulempung pun tersusun dari butir-butir, hanya ukuran garis tengahnya lebih kecil dari ukuran butir-butir batupasir, jadi kurang dari 1/16 milimeter. Akan terasa sangat halus kalau diraba dengan jari-jari tangan. Bila dicampur dengan air, akan mudah larut. Bila kering, sering kali menggumpal.
Warna batulempung bisa beragam : abu-abu gelap, abu-abu kehitaman, abu-abu kemerahan, dan sebagainya.
Pada umumnya, batulempung lunak atau sangat lunak, mudah diremas dan mudah dibentuk karena bersifat plastis. Tetapi kadang-kadang bila tercampur dan termenkan oleh kalsit maka akan berubah keras.
Seperti halnya lapisan batupasir, lapisan batulempung pun mempunyai ketebalan yang beragam, bisa hanya beberapa sentimeter, tetapi bisa pula puluhan bahkan ratusan meter.
5. Batubara atau Coal
Berbeda dengan batupasir dan batulempung, batubara tidak tersusun dari butir-butir. Bobotnya juga akan terasa lebih ringan dibandingkan dengan kedua jenis batuan sedimen di atas.
Pada umumnya batubara berwarna hitam. Kadang-kadang agak kecoklatan, selalu didominasi oleh warna hitam.
Batubara tergolong keras dan kalau dipecahkan akan hancur berupa kepingan-kepingan kecil, seringkali lembaran-lembaran yang bentuknya tidak teratur.
Ketebalan lapisan batubara mulai dari beberapa sentimeter sampai beberapa meter. Pada umumnya, didaerah Kalimantan Timur ( Blok Runtu ) lapisan batu hanya mempunyai ketebalan beberapa puluh sentimeter hingga beberapa meter ( kurang 5 meter ).
6. Batugamping atau Limestone
Meskipun ada yang berbutir-butir seperti batupasir dan batulempung, pada umumnya batugamping tidak berbutir. Seringkali masih bisa dilihat sisa-sisa koral atau binatang-binatang kecil di dalam batugamping ini.
Biasanya warna batugamping adalah putih, putih kelabu, putih kecoklatan. Walau ada, jarang sekali mempunyai warna lainnya.
Dibandingkan jenis-jenis batuan sedimen lainnya, batugamping mempunyai kekerasan yang lebih tinggi ( sangat keras ). Tidak bisa dipecah dengan tangan.
Lapisan batugamping bisa mempunyai ketebalan sampai ratusan meter. Namun di daerah ini sering muncul dengan tebal sekitar beberapa puluh sentimeter, beberapa meter, hingga beberapa puluh meter.
7. Konglomerat atau Conglomerate
Konglomerat hampir mirip dengan batupasir. Selain ada butir-butir yang berukuran sama dengan batupasir, juga tercampur dengan butiran-butiran yang lebih besar, kerikil dan kerakal, disebut sebagai fragmennya. Butir-butir yang lebih kasar fragmen ini ( kerikil dan kerakal ) berbentuk bulat atau agak bulat.
Warna konglomerat juga mirip batupasir, pada umumnya keras, tetapi sering butir-butirnya mudah lepas.
Pada umumnya, ketebalan konglomerat mulai dari beberapa puluh sentimeter sampai beberapa belas meter.
#SAMPLEMAN GUIDE-1994
1. Bumi
Bumi kita berbentuk bulat dengan jari-jari rata-rata sepanjang 6371 km. Pada bagian khatulistiwa jari-jarinya lebih panjang ( 6.378,3 km ) dibandingkan dengan jari-jari pada kedua kutubnya ( kutub utara dan selatan, 6.356,9 km ). Dari luar kedalam, bumi dapat dibedakan menjadi : kulit atau kerak bumi, mantel bumi, dan inti bumi ( inti luar dan inti dalam ).
Kulit bumi mempunyai ketebalan sekitar 25 - 70 km saja, tipis sekali dibandingkan dengan jari-jari bumi yang ribuan km, dimana lautan dan daratan yang kita tempati ini berada di permukaannya. Di dalam kulit bumi inilah tersimpan berbagai macam mineral, seperti : emas, nikel, timah, tembaga, batubara, minyak bumi, gas bumi, dan sebagainya.
Bagian terluar bumi terdiri atas batuan-batuan. Secara sederhana, ada 3 jenis batuan yang menyusun kulit bumi, yaitu : batuan beku, batuan sedimen, dan batuan metamorf. Batuan-batuan ini di permukaan bumi sebagian besar tertutup oleh air ( laut, danau, sungai, rawa-rawa), tanah ( hasil pelapukan batuan ), tumbuh-tumbuhan ( padang rumput, hutan, sawah, ladang ), dan berbagai macam bangunan manusia ( gedung, jalan, dan sebagainya ). Jika suatu batuan tidak tertutup, tersingkap dan dapat diamati langsung oleh indera kita, maka disebut sebagai singkapan batuan.
Eksplorasi migas dan batubara, pada umumnya, selalu dilakukan pada batuan sedimen sebab migas dan batubara ditemukan pada batuan sedimen ini.
2. Batuan Sedimen
Batuan-batuan sedimen di dalam kulit bumi tersusun secara berlapis-lapis, persis seperti kue lapis dengan ragam warna yang berbeda - beda pada setiap lapisan lapisannya.
Batuan sedimen terjadi karena diendapkan pada suatu tempat atau cekungan yang cukup luas dan biasanya dengan media air, misalnya di sungai, danau, atau laut. Pada awalnya, bahan-bahan atau material pembentukannya diendapkan dalam posisi mendatar atau horisontal. Setelah waktu yang sangat lama, dalam jutaan tahun, material yang mengandap ini berubah menjadi batuan sedimen.
Sebenarnya kulit bumi selalu bergerak. Bukti - bukti pergerakan kulit bumi ini antara lain ialah adanya gempa-gempa bumi dan letusan gunung api. Oleh karena pergerakan inilah maka batuan sedimen bisa terangkat dari tempatnya semula dan berubah kedudukannya, semula kedudukannya mendatar atau horisontal dapat berubah menjadi miring dan bahkan tegak atau vertikal.
Ada banyak jenis batuan sedimen, beberapa diantaranya yang bisa ditemukan Runtu ( Kalimantan Timur ) ialah : batupasir, batulempung, batubara, batugamping, konglomerat.
3. Batupasir atau Sandstone
Batupasir berupa butir-butir yang saling lepas. Butir-butir batupasir tengahnya berukuran antara 1/16 mm sampai 2 mm, mudah terasa jika dirasa dengan jari-jari tangan.
Warna batupasir bisa bermacam-macam : putih, coklat muda, kuning, abu-abu atau abu-abu terang, abu-abu kehijauan, dan sebagainya.
Pada umumnya, kekerasan batupasir adalah sedang (keras). Namun jika butiran tersemenkan secara kuat oleh kalsit atau silika maka akan sangat keras dan tidak lepas-lepas. Sebaliknya apabila tidak tersemenkan secara kuat maka butir-butiran udah lepas-lepas dan tercerai berai.
Pada singkapan batuan, biasanya bisa dilihat pola-pola tertentu batupasir atau batuan lainnya yang disebut sebagai struktur sedimen. Ketebalan batupasir sangat bervariasi, mulai dari sekitar beberapa sentimeter ( cm ) hingga meter (m).
4. Batulempung atau Shale
Sebenarnya batulempung pun tersusun dari butir-butir, hanya ukuran garis tengahnya lebih kecil dari ukuran butir-butir batupasir, jadi kurang dari 1/16 milimeter. Akan terasa sangat halus kalau diraba dengan jari-jari tangan. Bila dicampur dengan air, akan mudah larut. Bila kering, sering kali menggumpal.
Warna batulempung bisa beragam : abu-abu gelap, abu-abu kehitaman, abu-abu kemerahan, dan sebagainya.
Pada umumnya, batulempung lunak atau sangat lunak, mudah diremas dan mudah dibentuk karena bersifat plastis. Tetapi kadang-kadang bila tercampur dan termenkan oleh kalsit maka akan berubah keras.
Seperti halnya lapisan batupasir, lapisan batulempung pun mempunyai ketebalan yang beragam, bisa hanya beberapa sentimeter, tetapi bisa pula puluhan bahkan ratusan meter.
5. Batubara atau Coal
Berbeda dengan batupasir dan batulempung, batubara tidak tersusun dari butir-butir. Bobotnya juga akan terasa lebih ringan dibandingkan dengan kedua jenis batuan sedimen di atas.
Pada umumnya batubara berwarna hitam. Kadang-kadang agak kecoklatan, selalu didominasi oleh warna hitam.
Batubara tergolong keras dan kalau dipecahkan akan hancur berupa kepingan-kepingan kecil, seringkali lembaran-lembaran yang bentuknya tidak teratur.
Ketebalan lapisan batubara mulai dari beberapa sentimeter sampai beberapa meter. Pada umumnya, didaerah Kalimantan Timur ( Blok Runtu ) lapisan batu hanya mempunyai ketebalan beberapa puluh sentimeter hingga beberapa meter ( kurang 5 meter ).
6. Batugamping atau Limestone
Meskipun ada yang berbutir-butir seperti batupasir dan batulempung, pada umumnya batugamping tidak berbutir. Seringkali masih bisa dilihat sisa-sisa koral atau binatang-binatang kecil di dalam batugamping ini.
Biasanya warna batugamping adalah putih, putih kelabu, putih kecoklatan. Walau ada, jarang sekali mempunyai warna lainnya.
Dibandingkan jenis-jenis batuan sedimen lainnya, batugamping mempunyai kekerasan yang lebih tinggi ( sangat keras ). Tidak bisa dipecah dengan tangan.
Lapisan batugamping bisa mempunyai ketebalan sampai ratusan meter. Namun di daerah ini sering muncul dengan tebal sekitar beberapa puluh sentimeter, beberapa meter, hingga beberapa puluh meter.
7. Konglomerat atau Conglomerate
Konglomerat hampir mirip dengan batupasir. Selain ada butir-butir yang berukuran sama dengan batupasir, juga tercampur dengan butiran-butiran yang lebih besar, kerikil dan kerakal, disebut sebagai fragmennya. Butir-butir yang lebih kasar fragmen ini ( kerikil dan kerakal ) berbentuk bulat atau agak bulat.
Warna konglomerat juga mirip batupasir, pada umumnya keras, tetapi sering butir-butirnya mudah lepas.
Pada umumnya, ketebalan konglomerat mulai dari beberapa puluh sentimeter sampai beberapa belas meter.
#SAMPLEMAN GUIDE-1994
Tidak ada komentar:
Posting Komentar