Selasa, 24 Maret 2020

Batu lempung penjelasan dan manfaat


1. Pengertian batulempung
 
Batulempung menurut Pettijohn (1975) adalah batuan yang pada umumnya bersifat plastis, berkomposisi hidrous alumunium silikat (2H2OAL2O3. 2SiO2) atau mineral lempung yang mempunyai ukuran butir halus (batulempung adalah batuan sedimen yang mempunyai ukuran butir kurang dari 0,002 atau 1/256 mm)
 
Ingram (1953), (vide Pettijohn, 1975) mendefinisikan batulempung sebagai batuan yang berstrutur masif yang komposisinya lebih banyak dari lanau. 
Sedangkan menurut William dkk., 1954, batulempung adalah batuan sedimen klastik yang mempunyai ukuran butir lempung, termasuk di dalamnya butiran yang mempunyai diameter kurang dari 1 atau 2 mikron dan secara dominan disusun oleh silika
Gambar 1. Kenampakan batulempung

2. Jenis batulempung

Batu lempung mempunyai bentuk yang berbeda satu dengan yang lain. Hal tersebut dipengaruhi oleh lingkungan tempat pembentukan batu lempung. Batu lempung yang pembentukannya di lingkungan danau berbeda dengan batu lempung yang terbentuk di laut. Pada umumnya, batu yang terbentuk di laut akan mengandung fosil binatang laut dan memiliki lapisan yang tebal. Selain perbedaan yang sudah disebutkan, batu lempung dapat dibedakan menjadi 2 jenis berdasarkan ada tidaknya proses pengangkutan (transportasi), yaitu : 

2.1 Transported clay

Disebut transported clay karena batu lempung sudah mengalami pengangkutan dari tempat terbentuknya. Ada 3 sumber terbentuknya batu lempung yaitu hasil dari abrasi pantai, hasil dari pelapukan yang mengalami transportasi serta hasil tercampurnya unsur kimia dan bio kimia. Selama proses transportasi, batu lempung memungkinkan untuk tercampur dengan mineral halus, diantaranya adalaha oksida besi, kuarsa dan bahan organisme. 

2.2 Residual clay

Batu lempung jenis ini merupakan batu lempung yang tidak mengalami pengangkutan atau masih berada di tempat asalnya. Karakteristik fisiknya dipengaruhi oleh kondisi batuan induk, cuaca dan aliran air. Jenis batu lempung ini biasanya memiliki kualitas yang lebih baik dari pada transported clay, serta banyak ditemukan di sekitar batuan induknya.


Gambar. 2 . Jenis batulempung. A ( transported clay ), B ( Residual clay )

3. Jenis- jenis mineral lempung

Seperti yang telah dijelaskan bahwa batu lempung tersusun atas mineral lempung (hidrous aluminium silikat). Mineral lempung tersebut dapat dibedakan lagi menjadi beberapa jenis, diantaranya adalah : 

3.1 Kaolinit

Mineral ini termasuk ke dalam kategori kaolin yang terdiri atas kepingan silika tetrahedra dan kepingan aluminium oktahedra. Kedua kepingan tersebut terikat satu sama lain sehingga terbentuk suatu lapisan yang satu kesatuan. Ikatan keduanya merupakan ikatan hidrogen yang sulit dipisahkan. Karena ikatannya yang kuat, mineral ini tergolong stabil sehingga air tidak bisa menerobos masuk di antara kedua kepingan tersebut. Ketiadaan air di antara kedua kepingan tidak dapat menyusutkan atau pun mengembangkan sel satuannya. 

3.2 Halloysit

Mineral halloysit mirip dengan kaolinit, akan tetapi ikatannya lebih acak dan bisa terpisahkan oleh lapisan tunggal molekul air. Jika mineral ini tidak mengandung lapisan tunggal air karena telah dipanaskan, maka sifat dasar mineral akan berubah. Sifat dasar dari mineral halloysit yaitu bentuk partikelnya mirip seperti silinder- silinder yang memanjang. 

3.3 Montmorillonit

Mineral montmorillonit juga disebut dengan smectit, yang merupakan mineral hasil bentukan satu kepingan aluminium dan dua kepingan silika. Di antara dua kepingan silika terdapat kepingan oktahedra yang membentuk suatu lapisan yang satu. Montmorillonit terbentuk dari proses sedimentasi bersuasana basa (alkali) yang sangat silikan. Selain itu, montmorillonit mempunyai ukuran kristal yang sangat kecil tetapi memiliki gaya tarik terhadap air yang sangat kuat sehingga air tersebut dapat memisahkan kepingan. Hal tersebut merupakan akibat kurangnya muatan negatif pada kepingan oktahedran dan lemahnya gaya ikatan van der Waals pada ujung kepingan silika. Air yang masuk di antara kepingan dapat melunakkan dan merusak struktur tanah yang mengandung mineral montmorillonit. 

3.4 Illit

Bentuk susunan mineral illit terdiri dari kepingan aluminium oktahedra yang berada di antara dua kepingan silika tetrahedra. Kepingan – kepingan tersebut saling terikat satu sama lain dengan ikatan antar ion- ion kalium yang terdapat pada setiap kepingan. Ikatan ini tidak lebih kuat dari pada ikatan hidrogen yang mengikat mineral kaolinit, tetapi lebih kuat dari pada ikatan ionik yang mengikat mineral montmorillonit. Meski ikatannya tidak terlalu kuat, susunan mineral illit tidak dapat mengembang akibat dari gerakan air yang berada di antara kedua kepingannya.


Gambar 3.  Mineral lempung. A ( Kaolinit ), B ( Halloysit ), C ( Montmorillonit ), D ( Illit ).

4. Ganesa Mineral Lempung
  
Ganesa mineral lempung secara umum dapat dibagi menjadi empat macam yaitu : 
 
4.1 Terjadi karena pengaruh pelapukan
 
Lempung terbentuk akibat proses pelapukan dari mineral mineral  penyusun batuan yang dipengaruhi oleh iklim ,jenis batuan ,relief muka  bumi ,tumbuh tumbuhan yang berada diatas batu tersebut.Faktor utama yang menyebabkan terbentuknya mineral lempung dalam proses ini adalah komposisi mineral batuan ,komposisi kimia dan daya larut air tanah. Pembentukan mineral lempung oleh pelapukan adalah akinat reaksi ion ion hydrogen yang terdapat dalam air tanah dengan mineral silikat. H+ umumnya berasal dari asam karbonat yang terbentuk sebagai akibat  pembusukan ole bakteri terhadap zat organic dalam tanah   
 
4.2 Terjadi karena pengaruh hidrotermal
 
Proses ini berlangsung akibat adanya proses injeksi larutan hidrotermal yang bersifat asam merembes melalui celah celah rakahan pada batuan yang dilaluinya sehingga mengakibatkan terjadinya reaksi antar larutan tersebut dengan batuan itu. Pada saat reaksi berlangsung ,komposisi larutan hidrotermal tersebut menjadi berubah .Unsur unsure alkali akan dibawa kearah luar ,sehingga selama proses ini berlangsung akan terjadi daerah atau zona yang berkembang dari asam ke basa dan pada umumnya berbentuk melingkar sepanjang rekahan dimana larutan itu menginjeksi . 
 
4.3 Terjadi karena akibat devitrivikasi dari tufa gelas yang diendapkan di dalam air ( Lakustrin sampai neritik )
 
Pada proses ini lempung dapat terbentuk dari mekanisme  pengendapan debu vulkanik yang kaya akan gelas mengalami devitrifikasi (Perubahan gellas vulkanik menjadi mineral lempung ) setelah diendapkan pada lingkungan danau atau laut. 
 
4.4 Terjadi karena proses pengendapan kimia dalam suasana basa (alkali) dan sangat silikan.
  
Menurut Millot (1970) ,montmorilonit dapat terbentuk tidak saja dari tufa melainkan juga dari endapan sedimentasi dalam suasana basa (alkali) yang sangat silikan.Mineral mineral yang terbentuksecara sedimen yang tidak berasosiasi dengan tufa adalah attapulgit ,speolit dan montmorillonit.

5. Manfaat Batu Lempung
 
Sifat batu lempung yang liat (plastis) banyak dimanfaatkan sebagai bahan dasar pembuatan berbagai jenis benda. Berikut adalah beberapa manfaat dari batu lempung :
 
5.1 Sebagai bahan dasar keramik
 
Batu lempung yang dicampur dengan air dan membentuk tanah liat dapat digunakan untuk membuat keramik. Keramik tersebut dapat berupa ubin lantai & dinding, gerabah atau porselen. Bahkan pembuatan porselen menggunakan lempung yang mengandung kaolinit akan menghasilkan produk yang tahan panas (produk refraktori). Selain keramik, tanah liat dari batu lempung juga dimanfaatkan untuk membuat semen, batu bata dan agregat ringan lainnya.

5.2 Sebagai bahan dasar kertas
 
Batu lempung yang memiliki kandungan mineral kaolinit juga merupakan bahan dasar yang baik untuk pembuatan kertas yang berkualitas tinggi.

5.3 Sebagai penyerap cairan
 
Batu lempung yang terbentuk dari abu hasil letusan gunung berapi sering digunakan untuk menyerap cairan yang ada pada kandang binatang ternak.

5.4 Membantu proses pengeboran
 
Batu lempung yang terbuat dari abu vulkanik juga dapat dimanfaatkan sebagai lumpur yang membantu pengeboran. Selain itu, dapat juga digunakan dalam industri palletizing bijih besi.

Tidak ada komentar:

Cari Pembahasan Lainnya ?

close