Sabtu, 07 November 2020

penjelasan peta topografi

Peta Topografi

Peta topografi merupakan sebuah peta yang memperlihatkan bentuk, penyebaran roman muka bumi dan dimensinya. Yang dimaksud dengan roman muka bumi adalah :

  • Relief yang meliputi gunung, bukit, lembah, dataran, tebing dan jenisnya.
  • Drainase ( pola aliran air , termasuk didalamnya laut, sungai, danau, rawa, terusan.
  • Culture ( hasil rekayasa manusia )
Peta topografi yang merupakan gambaran vertikal ( proyeksi orthogonal ) dari penggambaran angka-angka hasil pengukuran geodetik di lapangan. Teknik penggambaran peta topografi di mulai secara manual, berkembang digitasi yang memanfaatkan program komputer. Sebuah peta topografi yang lengkap selalu disertai hal-hal sebagai berikut :
  • Skala peta
  • Nomor lembar peta terhadap lembar yang lain
  • Garis kontur
  • Relief, drainase, dan culture
  • Legenda atau keterangan
Peta topografi
Peta Topografi


1. Skala Peta

Pada umumnya skala peta dituliskan di bagian bawah garis batas gambar peta. Cara menuliskan skala peta dapat dengan :
  • Sistem equivalent : 1 inch = 1 mile
  • Sistem grafis : ⁰............----¹
  • Sistem RF ( Representative Fraction ), yaitu ditunjukan dalam perbandingan dengan angka misal 1 : 25.000, artinya jarak 1 cm di peta = 25.000 cm di lapangan = 250 meter ( secara horizontal )
Perlu dicatat, bahwa besaran nilai skala suatu peta topografi ini hanya berlaku untuk memperhitungkan ukuran panjang suatu satuan jarak antar tempat atau lokasi dalam tata cara teknik penggambaran pada selembar kertas. Besaran nilai skala, tidak berlaku dalam melukiskan tebal suatu garis dan sejenisnya. Misal tebal garis untuk jalan, lebar rel kereta api, lebar sungai tidak mungkin dilukiskan pada selembar kertas dengan mengikuti kaidah pengertian dan makna dari skala. Teknik penggambaran jalan, lebar rel kereta api, lebar sungai dan sejenisnya tersebut lebih ditekankan pada estetika atau kerapian dalam teknik penampilan sebuah peta.

Peda peta topografi yang lengkap, besaran nilai skala peta diletakkan pada bagian bawah lembar peta pada sisi tengah, baik dengan sistem grafis dan maupun dengan sistem RF, kadang-kadang dituliskan pula besaran nilai interval konturnya. Tulisan besaran nilai interval garis kontur diletakkan di atas tulisan skala peta.


2. Deklinasi

Jarum kompas adalah jarum magnet, dan arah utara yang ditunjukkan oleh jarum kompas adalah arah utara magnetic. Arah utara magnetic ini tidak berimpit dengan arah utara sebenarnya ( arah utara geografis ). Keduanya membentuk sudut yang besarannya berbeda-beda dari satu lokasi geografis yang satu dengan lokasi geografis lainnya, dan kadang-kadang berubah dari satu waktu ke lain waktu meskipun lokasinya sama. Sudut yang dibentuk antara arah utara magnetic dengan arah utara geografis ( sebenarnya ) disebut dengan istilah deklinasi.
deklinasi
Deklinasi

Pada lembar peta, deklinasi dituliskan dengan magnetic declination. Nilai magnetic declination ini penting diperhatikan dalam penyesuaian kompas geologi yang akan dipakai di peta lembar itu. Petunjuk besarnya deklinasi pada peta topografi umumnya dituliskan pada bagian bawah lembar disebelah kiri.

GN-Grid North; MN-Magnetic North;
Sudut yang dibentuk antara GN dan MN adalah besarnya deklinasi. Supaya jarum kompas menunjukkan arah yang sesuai dengan arah utara geografis maka harus dilakukan koreksi deklinasi, dengan cara memutar piringan deklinasi.

Contoh
Diketahui besarnya deklinasi di daerah Bojonegoro pada tahun 1930 adalah 2°15'  E dan bertambah 3' setiap tahun. Jika anda bekerja ditempat itu pada tahun 2010, maka besarnya deklinasi adalah 2°15' + 80 x 3= 2°15' + 4° = 6°15' E, artinya arah magnetic terletak 6°15' disebelah timur dari utara sebenarnya. Dengan demikian lingkaran/piringan diputar sehingga indek pin menunjuk 6°15' di sebelah timur dari titik 0 (nol). Bilangan 80 diperoleh dari angka tahun 1930 hingga 2010 ( atau 2010-1930 = 0 ).


3. Kedudukan lembar peta terhadap peta yang lain dalam bladwijzer ( Index to adjoining sheets )

Hal ini penting diperhatikan dalam mencari hubungan nomor lembar peta dari daerah yang bersangkutan dengan daerah yang bersebelahan atau sekeliling. Lembar peta yang bersangkutan umumnya diberi warna yang lebih tampak, atau diarsir. Tulisan index to adjoining sheets selalu dijumpai pada peta topografi yang lengkap, pada bagian bawah lembar peta sisi kanan. Perlu dicatat, apabila tidak ada keterangan yang lain, maka garis pinggir peta yang kedudukannya vertikal ( tegak ) selalu sejajar dengan arah utara ( true north ), yang sering dituliskan sebagai Grid North.

Petunjuk lembar peta
Petunjuk Lembar Peta


4. Ekspresi Relief

Garis kontur ( contour lines ) adalah garis yang merupakan tempat kedudukan titik-titik di permukaan bumi yang berdekatan dan mempunyai nilai ketinggian yang sama terhadap bidang referensi. Sudah merupakan kesepakatan, bahwa bidang referensi ini dipergunakan permukaan laut sebagai titik nol. Namun demikian untuk kepentingan tertentu yang sifatnya khusus, bidang referensi tidak harus terhadap permukaan laut.

Dalam sistem bladwijzer, peta suatu daerah pasti akan berdampingan dengan peta daerah yang berdekatan, oleh sebab itu, sedara umum bidang referensi ( datum plane ) diambil dari ketinggian permukaan laut, dan diangggap sebagai titik 0 ( nol ). Untuk mengetahui tingkat ketelitian dalam menggambar peta topografi, perhatikan garis-garis kontur yang mempunyai nilai ketinggian sama, ditunjukkan bila peta topografi yang posisinya berdampingan disinggungkan pinggirnya, garis kontur yang mempunyai "nilai ketinggian sama" pasti bersambung. Dengan demikian, pola penggambaran garis-garis kontur dapat diartikan bahwa garis-garis pada peta topografi akan menunjukkan tinggi dan rendahnya suatu daerah.

Apabila anda mencermati teknik penggambaran relief pada peta-peta yang dimanfatkan oleh para pemerhati ilmu kebumian, maka disuguhkan dengan berbagai model yaitu dengan :

Garis - garis kontur
  • Peta dengan garis kontur umum dipergunakan sebagai peta dasar dalam membuat peta geologi karena diyakini lebih praktis.
  • Nilai ketinggian suatu tempat dapat diketahui dengan pasti dan cepat
  • Warna yang dipergunakan untuk menggambar peta topografi dapat dan dibenarkan hanya satu yaitu warna hitam di atas kertas yang berwarna putih
  • Disamping itu notasi-notasi geologi yang lain baik itu merupakan simbol struktur geologi, simbol lithologi dan simbol lainnya, misalkan jalan, sungai tidak "tenggelam" dalam peta topografi dengan medel garis kontur. Anda juga dipermudah dalam membaca peta geologi.
  • Dengan adanya nilai absolut besaran ketinggian garis kontur pada peta topografi, anda juga dipermudah dalam membuat garis profil ( profil line ) topografi pada sayatan geomorfologi atau pada sayatan atau penampang geologi.
  • Garis kontur merupakan suatu garis sifatnya harus tertutup (bersambung) baik dalam dimensi lokal ataupun dimensi regional. Inilah sebabnya mengapa dalam teknik penggambaran peta topografi, garis-garis kontur dilukiskan hingga pada pinggir peta. Namun demikian, hal ini tidak berlaku apabila dalam satu lembar peta terdapat daratan yang berbatasan dengan laut.
Mempertimbangkan hal-hal tersebut di atas, peta topografi dengan garis kontur inilah yang disarankan untuk dipergunakan sebagai peta dasar untuk membuat peta geologi. Dengan demikian peta geologi yang dihasilkan akan mudah dibaca, sehingga tujuan membuat peta agar mempermudah pemakai dapat tercapai.

Didalam garis kontur sendiri akan timbul pengertian turunan, antara lain :
  • Interval Kontur ( contour interval = c.i ) adalah jarak vertikal dari dua buah garis kontur yang bedekatan. Besaran nilai interval kontur ( apabila tidak ada keterangan lain ) adalah = 1/2000 x skala peta ( dinyatakan dalam meter ). Contoh : Bila diketahui skala peta 1 : 25.000, maka interval kontur ( contour interval = c.i ) = 1/2000 x 25000 = 12,5 meter.
  • Kontur indeks, adalah garis kontur yang ditunjukkan ( dituliskan ) ketinggian besaran nilai angkanya. Ketinggian besaran nilai angka ( apabila tidak ada keterangan yang lain ) merupakan kelipatan lima atau kelipatan sepuluh dari interval kontur yang disepakati. Pada peta topografi, kontur indeks digambarkan dengan garis yang relatif tebal, dan besaran nilai angka (ketinggian ) dituliskan antara putusan dari garis kontur yang bersangkutan.


5. Sifat Garis Kontur

Kontur merupakan proyeksi orthogonal dari bentang alam pada suatu peta yang digambarkan pada selembar kertas. Oleh sebab itu perlu diketahui sifat-sifat khusus dari garis kontur yang merupakan kesepakatan bersama, antara lain :
  • Suatu garis kontur merupakan bentukan garis melingkar atau lengkungan yang tertutup
  • Dua garis kontur dapat sejajar, bila kelerengan bentang alam dengan landaian relatif teratur
  • Dua garis kontur letaknya dapat mendekati kemudian akan menjauh, bila kelerengan bentang alam relatif tidak teratur, kadang-kadang landai, kadang-kadang curam.
  • Dua garis kontur atau lebih letaknya dapat semakin renggang, bila kelerengan tebing semakin relatif landai
  • Dua garis kontur atau lebih letaknya dapat semakin rapat sekali atau bahkan menjadi berimpit, bila kelerengan tebing sangat semakin curam atau merupakan tebing yang vertikal
  • Apabila daerah semakin tinggi, maka lingkaran yang terbentuk ditunjukkan oleh luasan lingkaran yang makin sempit, ini merupakan bentukan sebuah bukit
  • Gambaran serupa dapat pula ditunjukkan oleh suatu bentukan depresi ( atau sinkhole ), tetapi cara menggambarkannya dilakukan khusus yaitu pada garis kontur yang terakhir yang letaknya terdalam dilukiskan dengan garis putus-putus.


6. Kultur

Kultur dalam bahasa aslinya ( yaitu bahasa Inggris ) disebut dengan kata culture dimaksudkan suatu bentukan fisik sebagai hasil budaya atau kinerja manusia. Yang termasuk kultur dalam konteks peta topografi antara lain :
  • Keberadaan desa, jalan antar kota, jalan antar desa, rel kereta api, lapangan terbang, pelabuhan, tempat-tempat bersejarah, bendungan, makam, tempat penambangan, tempat sumur minyak bumi dan sejenisnya, yang selalu menyertai dalam penggambaran sebuah peta topografi
  • Kultur tersebut tidak mempunyai peran yang signifikan pada peta geologi yang dihasilkan
  • Oleh sebab itu tanda-tanda atau gambar atau legenda atau keterangan yang berkaitan dengan kultur disarankan tidak perlu ditulis kembali pada uraian atau keterangan lebih lanjut pada penyuguhan peta geologi, dengan asumsi seorang geologist sudah harus dan wajib mengetahui semua arti dan makna dari gambar-gambar kultur tersebut. Saran ini dipertimbangkan agar peta geologi yag dihasilkan menjadi ringkas namun tetap informatif.
Kultur



Tidak ada komentar:

Cari Pembahasan Lainnya ?

close