Batu bara
Pengertian batu bara
Secara umum
Batu bara adalah salah satu bahan bakar fosil.
Batu bara adalah batuan sedimen yang dapat terbakar, terbentuk dari endapan organik, utamanya adalah sisa-sisa tumbuhan dan terbentuk melalui proses pembatubaraan. Unsur-unsur utamanya terdiri dari karbon, hidrogen dan nitrogen dan oksigen.
Menurut beberapa ahli
- Spackman (1985), Batubara adalah suatu benda padat karbonat berkomposisi material tertentu.
- The International hand book of coal petrography (1963), Batubara adalah batuan sedimen yang mudah terbakar, terbentuk dari sisa-sisa tanaman dalam variasi tingkat pengawetan, diikat oleh proses kompaksi dan terkubur dalam cekungan - cekungan pada kedalaman yang bervariasi, dari dangkal sampai dalam.
- Thiessen (1974), Batubara adalah suatu benda padat yang kompleks, terdiri dari bermacam-macam unsur kimia atau merupakan benda padat organik yang sangat rumit.
- Achmad Prijono, dkk (1992), Batubara adalah bahan bakar hydro-karbon padat yang terbentuk dari tumbuhan-tumbuhan dalam lingkungan bebas oksigen dan terkena pengaruh temperatur serta tekanan yang berlangsung sangat lama.
- Sukandarrumidi 1995, Batubara merupakan bahan bakar hidrokarbon padat yang terbentuk dari proses penggambutan dan pembatubaraan di dalam suatu cekungan (daerah rawa) dalam jangka waktu geologis yang meliputi aktivitas bio-geokimia terhadap akumulasi flora di alam yang mengandung selulosa dan lignin. Proses pembatubaraan juga dibantu oleh faktor tekanan (berhubungan dengan kedalaman), dan suhu (berhubungan dengan pengurangan kadar air dalam batubara).
- Irwandy 2014, Batubara dikenal juga sebagai "emas" hitam. Masyarakat mengenalnya sebagai batu hitam yang bisa terbakar.
- Elliot (1981), Berpendapat bahwa batubara merupakan batuan sedieman yang secara kimia dan fisika adalah heterogen yang mengandung unsur-unsur karbon, hydrogen, serta oksigen sebagai komponen unsur utama dan belerang serta nitrogen sebagai unsur tambahan.
- Miller 2005, Batubara ditemukan dalam endapan yang disebut lapisan yang berasal dari akumulasi vegetasi yang telah mengalami perubahan fisika dan kimia. Perubahan-perubahan ini termasuk pembusukan vegetasi, pengendapan dan penguburan oleh sedimentasi, pemadatan, dan tranformasi sisa-sisa tanaman menjadi batuan organik yang ditemukan saat ini.
Jenis-jenis batubara
Berdasarkan kualitasnya, batubara dapat dibagi menjadi 4, yaitu lignite, sub-bituminous, bituminous, dan atrhacite.
Lignit
Lignit sering kali disebut sebagai batubara coklat, merupakan sebuah batuan sedimenter coklat dan halus yang terbentuk dari gambut yang terkompres secara alami. Lignit dianggap sebagai tingkatan terendah dari batubara karena suhu panasnya yang relatif rendah. Lignite memiliki kandungan karbon sekitar 60-70 persen.
Subbituminous / Bitumen menengah
Golongan ini memperlihatkan ciri-ciri tertentu yaitu warna yang kehitam-hitaman dan sudah mengandung lilin. Endapan ini dapat digunakan untuk pemanfaatan pembakaran yang cukup dengan temperatur yang tidak terlalu tinggi. Subbituminous umum digunakan sebagai pembangkit listrik tenaga uap.
Subbtuminous juga merupakan sumber bahan baku yang penting dalam pembuatan hidrokarbon aromatis dalam industri kimia sintetis.
Bituminous
Bituminous merupakan mineral padat, berwarna hitam dan kadang coklat tua, rapuh (britle) dengan membentuk bongkah-bongkah prismatik berlapis dan tidak mengeluarkan gas dan air bila dikeringkan sering digunakan untuk kepentingan transportasi dan industri serta untuk pembangkit listrik tenaga uap.
Antrasit
Golongan ini berwarna hitam, keras, kilap tinggi, dan pecahannya memperlihatkan pecahan chocoidal. Pada proses pembakaran memperlihatkan warna biru dengan derajat pemanasan yang tinggi. Digunakan untuk berbagai macam industri besar yang memerlukan temperatur tinggi.
Kandungan batubara
Unsur kimia dalam batubara dibagi menjadi 2, yaitu unsur organik dan unsur anorganik
Unsur organik
- Karbon (C)
- Hidrogen (H)
- Oksigen (O)
- Nitrogen (N)
- Sulfur (S)
- Phosphor (P)
Unsur anorganik
Unsur anorganik berupa logam yang berasal dari pengotor seperti, :
- Siliika (Si)
- Alumunium (Al)
- Besi (Fe)
- Kalsium (Ca)
- Magnesium (Mg)
Kegunaan batubara
Batubara banyak diaplikasikan sebagai bahan bakar untuk unit PLTU (4%), bahan bakar furnace untuk pemanas air, bahan bakar untuk pencairan logam (11%), bahan bakar dalam pengoperasian tanur putar/klin dalam pabrik semen (8%), serta pabrik kertas (1%).
Sekarang hadir dengan inovasi seperti batubara briket (serbuk batubara yang dipadatkan), dan CWM (coal-water mixture) atau batubara cair yang merupakan campuran antara pulverized coal peringkat rendah dengan minyak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar