Batuan
Secara umum
Batuan merupakan kumpulan-kumpulan atau agregat dari mineral yang telah dalam keadaan mengeras atau membeku.
Batuan dikenal sebagai benda alam yang menjadi penyusun utama materi bumi.
Batuan adalah benda padat yang terbuat secara alami dari mineral-mineral atau mineraloid.
Batuan adalah campuran dari satu atau lebih mineral yang berbeda, tidak mempunyai komposisi kimia tetap.
Batuan menurut para ahli
Menurut Geologiawan
Batuan adalah susunan mineral dan bahan organis yang bersatu membentuk kulit bumi dan batuan adalah semua material yang membentuk kulit bumi.
Menurut Teknik Sipil
Istilah batuan hanya untuk formasi yang keras dan padat dari kulit bumi. Batuan adalah suatu bahan yang keras dan koheren atau yang telah terkonsolidasi dan tidak dapat digali dengan cara biasa, misalnya dengan cangkul dan belincong.
Menurut Talobre
Orang yang pertama kali memperkenalkan mekanika batuan di Perancis pada tahun 1948, batuan adalah material yang membentuk kulit bumi termasuk fluida yang berada di dalamnya (seperti ari, minyak, dan lain-lain).
Menurut ASTM
Batuan adalah suatu bahan yang terdiri dari mineral padat (solid) berupa massa yang berukuran besar ataupun berupa fragmen-fragmen.
Jenis-Jenis Batuan
Dalam pengelompokannya, batuan dibedakan berdasarkan komposisi mineral dan kimia dengan tekstur partikel dan proses pembentukannya.
Secara umum, batuan diklasifikasikan menjadi tiga jenis, yakni batuan beku, batuan sedimen, dan batuan metamorf. Ketiga batuan tersebut mempunyai beberapa jenis lagi.
Batuan Beku
Batuan beku merupakan batuan yang terbentuk karena proses pembentukannya terjadi dari magma yang telah mengalami pendinginan atau pembekuan. Umumnya batuan ini berada di dalam kerak bumi. Hingga kini setidaknya sudah terdapat 700 jenis batuan beku yang teridentifikasi.
Berdasarkan cara terbentuknya, batuan beku dibagi menjadi tiga macam, yaitu intrusive, ekstrusif, dan hipabissal.
Intrusive
Batuan intrusive merupakan satu di antara batuan beku yang dalam proses pembentukannya terjadi di dalam maupun di bawah permukaan bumi.
Batuan jenis ini merupakan bentuk dari pembekuan magma kerak bumi hingga memiliki bentuk dan tekstur yang kasar.
Ekstrusif
Batuan beku ekstrusif merupakan batuan yang terjadi di atas permukaan bumi. Hal ini disebabkan adanya proses pencairan magma di dalam kerak bumi.
Proses pembentukan jenis batuan beku ini lebih ceepat dibandingkan dengan batuan beku intrusive. Proses pembekuan batuan ini terjadi di atas permukaan bumi.
Hippabissal
Batuan hipabissal terbentuk oleh adanya proses naik turunnya magma di dalam mantel atau kerak bumi. Batuan ini terbentuk di antara batuan vulkanik dan plutonik.
Batuan Sedimen
Batuan sedimen adalah jenis batuan yang terbentuk di atas permukaan bumi dan terjadi proses pembekuan pada suhu tekanan udara rendah. Batuan ini merupakan batuan yang sudah ada sebelumnya dan terkena berbagai jenis pelapukan.
Hasil dari proses pelapukan dan erosi tersebut mengendap di dalam cekungan dan menjadi satu.
Seiring berjalannya waktu, kumpulan endapan tersebut menjadi sebuah batu yang baru.
Berdasarkan proses pembentukannya, batuan sedimen dibedakan menjadi empat jenis, yaitu batuan sedimen klasik, batuan sedimen biokimia, batuan sedimen kimia, dan batuan sedimen vulkanik.
Batuan sedimen klastik
Batuan sedimen klastik merupakan jensi batuan yang terdiri dari silikat dan beberapa fragmen batuan yang di angkut menggunakan fluida dan kemudian material yang di angkut oleh fluida ini akan terhenti, dimana fluida ini juga terhenti.
Bentuk dan ukuran dari batuan sedimen klastik dibedakan lagi sesuai skala ukuran partikel yang mendominasi dan menggunakan ukuran skala butir.
Batuan sedimen biokimia
Batuan sedimen biokimia terdiri dari berbagai organisme, biasanya merupakan organisme mikro yang ikut mengangkut material sehingga terkumpul pada tempat tertentu dan membentuk sebuah batuan.
Jenis-jenis sedimen biokimia ini, diantaranya batu gamping, batubara, dan endapan rijang.
Batuan sedimen kimia
Batuan sedimen kimia merupakan batuan yang terbentuk dari sebuah kejadian ketika kumpulan material terperangkap di dalam sebuah tempat dan kandungan mineral di dalamnya terlarut menjadi jenuh dan membeku dengan proses anorganik atau secara kimiawi.
Contoh dari batuan sedimen kimia yang paling banyak ditemukan, antara lain batu gamping oolitik dan batuan lain yang mengandung evaporit, seperti silvit, halit, barit, serta gypsum.
Batuan sedimen vulkanis
Batuan sedimen vulkanis terbentuk karena adanya arus piroklastik, breksi vulkanik, breksi impact, dan proses lainnya yang jarang sekali ditemukan dan hanya ada pada beberapa kasus saja.
Batuan Metamorf
Batuan metamorf atau malihan merupakan jensi batuan yang berasal dari batuan sedimen dan batuan beku. Batuan ini merupakan hasil transformasi dari suatu tipe batuan yang sudah ada sebelumnya, atau biasa disebut dengan metamorfosis.
Proses pembentukan batuan ini berasal dari batuan yang sudah ada sebelumnya, yaitu protolith. Batuan ini akan mengalami perubahan kimia atau fisika yang cukup besar. Pasalnya, protolith atau batuan asal akan dikenai panas lebih dari 150 derajat celcius.
Batuan metamorf juga memiliki berbagai macam jenis. Berikut ini penjelasan beberapa jenis batuan metamorf tersebut :
Batuan metamorf kontak
Batuan metamorf merupakan jenis batuan yang mengalami proses metamorfisis akibat adanya suhu yang sangat tinggi. Suhu ini berasal dari aktivitas magma yang menyebabkan terjadinya perubahan bentuk maupun warna batuan.
Beberapa contoh dari batuan metamorf ini, yaitu batu marmer, batolit, lakolit, dan batuan sill.
Batuan metamorf regional
Batuan metamorf regional merupakan sebuah kumpulan batuan metamorf dalam ukuran yang cukup besar dan luas. Sebagian besar batuan di bawah kerak bumi merupakan batuan metamorf yang mengalami proses metamorfosis ketika terjadinya tabrakan lempeng benua ini.
Batuan metamorf kataklastik
Batuan ini terjadi karena adanya proses mekanisme deformasi mekanis. Jadi, ketika ada dua lempeng yang saling bergesekan maka akan menghasilkan panas yang sangat tinggi. Nah, bagian yang masih mengalami gesekan tersebut yang akan mengalami perubuhan struktur di dalamnya.
Batuan metamorf tindihan
Sesuai namanya, batuan metamorf tindihan ini merupakan hasil dari batuan yang tertimbun dalam kedalaman yang sangat dalam hingga mencapai perubahan suhu yang sangat drastis.
Batuan ini bisa berubah menjadi batuan metamorf regional jika terjadi perubahan suhu dan tekanan yang terjadi secara terus menerus.
Siklus Batuan
Secara umum siklus batuan berawal dari magma yang mengkristal menjadi batuan beku, lalu mengalami pelapukan dan erosi menjadi sedimen, yang terus mengendap menjadi batuan sedimen, kemudian terkena tekanan dan panas bumi menjadi batuan metamorf yang akhirnya meleleh menjadi magma lagi.
Magma mengkristal dan membeku
Proses terjadinya siklus batuan terjadi saat magma mengkristal. Magma merupakan sumber utama batuan yang ada di permukaan bumi. Setelah itu magma akan membeku dan mengkristal di gunung berapi saat mengalami erupsi.
Magma yang keluar saat erupsi dan sampai ke permukaan bumi dikenal dengan sebutan magma ekstrusif. Magma yang keluar akan membeku dan kemudian akan berubah menjadi batuan beku. Jenis-jenis batuan beku pun banyak ditemui disekitar gunung berapi.
Batuan beku mengalami pelapukan dan erosi menjadi sedimen
Setelah kristalisasi magma, proses kedua dalam siklus batu-batuan adalah pelapukan batuan. Proses ini terjadi saat batuan beku mengalami pelapukan karena pengaruh berbagai hal seiring berjalannya waktu. Perubahan cuaca menjadi faktor utama pelapukan batuan beku.
Batuan beku yang berada di permukaan bumi mengalami pelapukan lebih cepat karena sering terkena hujan, angin dan panas matahari. Sementara batuan beku yang tidak ada di permukaan bumi juga akan melapuk, meski jangka waktunya lebih lama.
Proses siklus batuan berikutnya adalah erosi. Pengertian erosi adalah proses pengikisan padatan yang merupakan akibat dari interaksi air, udara dan hujan serta es.
Pada siklus batuan, erosi terjadi setelah batuan mengalami proses pelapukan. Proses erosi dibantu oleh air yang akan menyingkirkan material hasil pelapukan ke wilayah lain.
Endapan material menjadi batuan sedimen
Material yang terangkut air hasil pelapukan dan erosi akan berkumpul pada satu tempat secara terus menerus. Akhirnya material tersebut akan mengendap hingga menimbulkan tumpukan material dalam satu titik.
Endapan dari hasil pelapukan batuan beku itu akan mengeras dan terus menumpuk. Lama kelamaan endapan batuan tersebut akan membentuk batuan sedimen atau batuan endapan. Ketika ada air atau molekul lain yang masuk, butir batuan sedimen akan semakin terikat lebih erat satu dengan yang lainnya.
Batuan sedimen menerima tekanan dan panas bumi menjadi batuan metamorf
Batuan sedimen awalnya akan berada di bawah permukaan bumi, namun lama kelamaan akan mengalami proses pengangkatan lalu akan terkubur dan bergerak semakin kedalam. Hal ini membuat batuan tersebut menerima tekanan dan energi panas bumi yang meningkat.
Batuan sedimen kemudian akan berubah menjadi batuan jenis lain yaitu metamorf karena pengaruh tekanan dan suhu tinggi tersebut. Sementara itu sebagian dari batuan sedimen juga bisa melapuk karena waktu. Hasil pelapukannya mengendap dan mengeras yang menghasilkan batuan sedimen jenis baru.
Batuan metamorf meleleh menjadi magma
Proses terakhir pada siklus batuan adalah kembali ke magma. Batuan metamorf atau malihan juga mengalami pelapukan dan kembali berubah menjadi batuan sedimen. Struktur yang berbeda juga membuat batuan metamorf akan meleleh dan kembali menjadi magma.
Magma yang membeku lalu mengalami pelapukan diikuti dengan erosi dan pengendapan hingga terbentuknya sedimen dan metamorf. Proses siklus batuan ini akan terus berulang, dari awalnya adalah magma hingga kemudian kembali berubah menjadi magma lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar