Pengertian tanah longsor
Tanah longsor adalah perpindahan material pembentuk lereng berupa batuan, bahan rombakan, tanah, atau material campuran tersebut, bergerak ke bawah atau keluar lereng.
Tanah longsor merupakan suatu peristiwa geologi yang terjadi karena perpindahan masa batuan atau tanah dengan berbagai jenis, termasuk jatuhnya gumpalan bebatuan besar dari tanah.
Jenis tanah longsor
Longsoran translasi
Longsoran translasi merupakan longsoran yang terjadi karena adanya pergerkan masa tanah dan batuan pada bidang gelincir berbentuk rata atau menggelombang landai.
Longsoran rotasi
Longsoran rotasi adalah pergerakan masa tanah dan batuan pada bidang gelincir berbentuk cekung. Umumnya terjadi diwilayah perbukitan.
Pergerakan blok
Pergerakan blok merupakan jenis longsoran yang disebabkan oleh perpindahan batuan yang bergerak pada bidang gelincir berbentuk rata.
Longsoran ini juga biasa dikenal dengan longsor translasi blok batu.
Runtuhan batu
Longsor jenis ini terjadi karena adanya sejumlah batu dan material batu yang jatuh kearah bawah dengan jumlah banyak. Umumnya terjadi pada lereng yang terjal terutama di daerah pantai.
Rayapan tanah
Rayapan tanah adalah jenis tanah longsor yang bergerak lambat. Jenis tanahnya berupa butiran kasar dan halus. Setelah waktu yan cukup lama longsor jenis rayapan ini bisa menyebabkan tiang-tiang telepon, pohon, atau rumah miring ke bawah.
Aliran bahan rombakan
Longsor ini terjadi karena massa tanah bergerak didorong oleh air. Biasanya terjadi di sepanjang lembah dan mampu mencapai ratusan meter.
Kecepatan longsoran ini dipengaruhi oleh kemiringan tanah itu sendiri.
Penyebab tanah longsor
Curah hujan tinggi
Tingginya curah hujan merupakan salah satu penyebab longsor. Saat musim kemarau yang panjang, tanah akan mengering dan membentuk rongga pecah-pecah atau pori-pori.
Ketika musim hujan, air hujan akan masuk dan meresap ke dalam tanah yang retak dan memenuhi rongga, sehingga terjadilah pergesean tanah.
Tanah yang bergeser menyebabkan erosi tanah dan kemudian terjadilah longsor.
Erosi
Erosi merupakan pengikisan tanah yang disebabkan aliran air permukaan atau air hujan, sungai-sungai atau gelombang laut yang mengerus lereng tanah.
Air yang menggerus lereng-lereng ini akhirnya bertambah curam dan menjadi penyebab longsor.
Tebing yang kekurangan pohon atau tidak memiliki penahan akan lebih mudah terkikis dan mengalami erosi sehingga mudah longsor.
Gempa bumi
Gempa bumi merupakan salah satu penyebab longsor yang sering terjadi. Gempa bumi menyebabkan getaran, tekanan pada partikel-partikel mineral dan bidang lemah pada masa batuan dan tanah. Ini menyebabkan longsornya lereng-lereng di tebing atau gunung.
Lereng terjal
Proses pembentukan lereng atau tebing terjadi adalah lewatnya angin dan air disekitar lereng yang berdampak pada pengikisan lereng tersebut. Pengikisan inilah yang bisa menjadi penyebab longsor.
Getaran
Tanah yang bergetar juga dapat menyebabkan longsor. Selain gempa bumi, getaran yang dihasilkan lalu lintas di jalan sekitar lereng juga dapat menyebabkan terjadinya tanah longsor.
Getaran juga bisa muncul akibat penggunaan mesin, bahan peledak, atau bahkan petir. Meski terjadinya perlahan, namun akumulasi dari keretakan-keretakan tanah oleh getaran-getaran kecil akan menyebabkan tanah jatuh ke bawah atau longgar.
Kebocoran air
Salah satu penyebab longsor yang lainnya adalah kebocoran air yang juga termasuk aktivitas manusia yang membantu melemahkan lereng. Penyebab longsor ini biasanya memiliki jangka waktu yang lama.
Pertambangan
Aktivitas pertambangan juga bisa menjadi penyebab longsor. Operasi penambangan yang menggunakan teknik peledakan seringkali menyebabkan daerah lain yang berisiko longor menjadi longsor akibat getaran di bawah tanah.
Beban berlebihan pada suatu area
Adanya beban pada tanah yang berlebihan bisa menyebabkan tanah longsor. Beban ini bisa berupa salju, tumpukan sampah, bahkan pemukiman.
Jika disekitar lereng terdapat rumah atau pemukiman di lereng serta kendaraan yang lalu lalang di tikungan lembah, maka jika beban tersebut terlampau berat dapat menyebabkan tanah longsor.
Susutnya bendungan
Terjadinya penyusutan muka air danau ataupun bendungan yang cepat dapat menyebabkan hilangnya gaya penahan lereng serta turunnya permukaan tanah. Hal ini akan berdampak pada waduk yang berpotensi untuk longsor.
Tumpukan sampah
Selain menyebabkan banjir, tumpuka sampah juga bisa menyebabkan longsor. Sampah yang tidak pernah di olah dan dibiarkan menggunung akan berisiko longsor terutama karena tekanan dan air hujan yang memiliki intensitas yan tinggi.
Kepadatan tanah kurang
Jenis tanah tertentu terkadang bisa menyebabkan rawannya longsor. Tanah liat misalnya, ia memiliki karakteristik yang mudah pecah ketika musim panas, dan lembek ketika musim hujan.
Ini menyebabkan tanah tidak bisa kuat berada di posisnya sehingga mudah longsor.
Lapuknya bebatuan
Bebatuan dilereng seperti batu endapan yang berasal dari gunung berapi dan batu jenis sedimen kecil memiliki sifat lapuk atau kekuatan yang mudah hancur menjadi tanah. Hal ini juga yang kemudian menjadi penyebab longsor.
Penggundulan hutan
Penyebab longsor selanjutnya disebabkan oleh manusia. Pepohonan dilereng, tebing, gunung, atau bukit berfungsi untuk menyerap air agar mencegah erosi tanah.
Jika sebuah area, terutama area lereng dan tebing tidak memiliki cukup pepohonan, ini akan menyebabkan terjadinya tanah longsor.
Hutan gundul akan mempengaruhi struktur tanah yang melonggar karena tidak memiliki penahan, juga air tidak memiliki daerah resapan.
Dampak tanah longsor
berikut adalah dampak tanah longsor bagi lingkungan dan masyarakat
Korban jiwa
Hal paling mengerikan dari tanah longsor yaitu jatuhnya korban jiwa baik korban luka atau kematian. Tanah yang longsor secara tiba-tiba dapat menimpa siapa saja yang ada dijalurnya. Terutama jika longsor terjadi di daerah pemukiman.
Rusaknya infastruktur dan terputusnya jalur transportasi
Tanah longsor dapat menyebabkan kerusakan infastruktur yang ada disekitarnya. Tanah longsor kerusakan konstruksi bangunan, jalur transportasi bendungan, waduk, kanal, dan juga sistem komunikasi.
Lonngsor dalam skala besar merusak bangunan, gedung, jalan, menara telekomunikais, dan berbagai infastruktur lainnya. Hal tersebut kerap kali menutup jalan dan memutus sinyal komunikasi, menyebabkan daerah yang terkena longsor sulit tercapai.
Kehilangan tempat tinggal
Tanah longsor merusak rumah, membuat masyarakat kehilangan tempat tinggal. Hal tersebut jelas menyebabkan kerugian yang sangat besar. Harta benda masyarakat ikut terbawa longsor,dan hanya sedikit yang bisa diselamatkan.
Kehilangan tempat tinggal juga menyebabkan korban longsor tidak memiliki tempat perlindungan, makanan, pakaian, juga tempat sanitasi.
Kerugian dan terhambatnya perekonomian
Rusaknya rumah, infastruktur, dan lahan menyebabkan kerugian yang besar dan menghambat perekonomian.
Akibat tanah longsor, korban tidak bisa melakukan aktivitas ekonomi. Akses jalan yang tertutup juga menyebabkan terhambatnya perekonomian masyarakat sekitar daerah longsor.
Rusaknya lahan pertanian
Tanah longsor berdampak buruk pada mata pencarian petani karena dapat menghalangi akses tanah selama bertahun-tahun dan menghancurkan benih, dan menghilangkan tanaman serta hewan ternak.
Tanah longsor dapat merusak lahan pertanian dalam waktu singkat, mematikan vegetasi yang ditanam, membuat tanah tidak bisa ditanami sementara waktu, dan menghasilkan kerugian yang besar bagi para petani.
Pencemaran sumber air
Tanah longsor dapat mencemari sumber air dan sungai. Longsor dapat membawa sedimen yang menurunkan kualitas air. Namun, yang lebih berbahaya jika longsor membawa logam ataupun cairan kimia di dalamnya.
Sedimen tanah dan batuan akan mengendap di sungai dan membuatnya keruh. Namun bahan kimia juga logam berat dapat merusak kualitas sungai, mencemari sepanjang aliran sungai, dan memberikan gangguan kesehatan hingga kematian pada mahluk hidup disekitarnya.
Cara mencegah tanah longsor
Berikut adalah cara atau upaya yang bisa kita lakukan dengan berbagai cara mencegah tanah longsor :
Jangan membua kolam atau sawah di atas lereng
Ketika kita akan membuat kolam atau sawah di atas lereng sangat diupayakan untuk tidak membuatnya karena akan semakin meningkatkan peluang terjadinya longsor.
Dengan adanya tebing curam terlebih pada lahan gundul sementara itu di atasnya juga ada kolam dan sawah yang dipenuhi air tentu membuat daya hidrostatika semakin kuat menekan permukaan tanah, sehingga tanah rentan untuk tergeser merubah dan mengakibatkan terjadinya longsor.
Keadaan semakin buruk jika semua air sawah atau kolam tiba-tiba menghilang karena habis terserap ke dalam tanah. Hal itulah yang sering terjadi sesaat sebelum terjadinya bencana.
Tidak mendirikan rumah di bawah tebing
Dalam membuat bangunan upayakan untuk menjauh dari area kaki bukit. Misalnya tinggi suatu tebing 100 m, maka pembuatan lokasi bangunan berjarak minimal 250 meter dari kaki lereng. Sehingga apabila terjadi tanah longsor tidak akan mencapai bangunan tersebut.
Tidak menebang pohon sekitar lereng
Banyak yang tidak mengetahui bahwa semakin banyaknya pohon maka semakin kuat dan stabil suatu tanah, karena akar-akar dari pohon-pohon tersebut menyebar dan saling bersinggungan sehingga bisa membantu tanah tidak mudah longsor karena akan menjadi penahan tanah.
Jangan menebang tebing secara tegak lurus
Ketika ingin menggali tanah dalam jumlah besar untuk keperluan tambang atau lainnya maka sebaiknya jangan langsung memotong badan lereng secara tegak, karena akan mengurangi daya penahan tanah terhadap tanah yang berada di atasnya.
Walaupun di atas lereng masih dipenuhi oleh pohon namun jika badan tebing sudah terpotong secara dalam justru tanah dibagian bawah yang akan kehilangan penopang sehingga akan mudah menimbulkan terjadinya tanah longsor.
Tidak mendirikan bangunan disekitar sungai
Semakin tinggi jarak antara bibir tebing terhadap sungai maka akan semakin besar peluang terjadinya longsor.
Terjadinya erosi tanah tidak langsung namun tanah yang terus tergerus oleh erosi tanah akan menyebabkan semakin habisnya tanah yang ada disekitar sungai.
Jika saat terjadinya hujan pada musim hujan dimana aliran sungai sangat deras dan volumenya besar maka dengan mudah terjadinya erosi.
Membuat terasering
Jika suatu lahan miring terpaksa digunakan untuk membuat sawah atau ladang maka sebaiknya buatlah sistem bertingkat sehingga akan memperlambat run off ( aliran permukaan ) ketika hujan.
Jangan lupa atur drainase supaya tidak ada aliran air yang tergenang di lereng. Dengan demikian semakin jauh potensi terjadinya tanah longsor.
Lakukan upaya pengecekan
Pengecekan pada suatu lereng apakah terdapat retakan pada tanah, jika ditemukan maka segera tutup celah retakan itu dengan tanah lempung supaya tidak banyak air masuk kedalam celah retakan tersebut.
Selain itu dengan menjaga kelestarian vegetasi di sekitar tebing juga menjadi salah satu upaya pencegahan yang terbukti efektif.
Memberikan penyuluhan kepada masyarakat
Terkait tanah longsor dan bahaya yang mengikutinya. Seringkali penyebab rusaknya kawasan hutan sekitar lereng karena dilakukannya penebangan pohon oleh masyarakat sekitar yang memang belum memiliki kesadaran dan pengeahuan mengenai dampak negatif yang akan terjadi.
Adanya penyuluhan akan membuka wawasan dan kesadaran dari masyarakat untuk tidak melakukan hal-hal yang dapat memicu terjadinya bencana.
Harus ada intervensi dari pemerintah
Upaya penyuluhan kepada masyarakat sekitar akan semakin tepat sasaran ketika dibuat peraturan tegas terkait pelanggaran aturan yang telah ditetapkan.
Oleh karena itu, harus ada upaya campur tangan dari pemerintah atau pihak berwenang untuk membuat aturan dan sanksi yang tegas untuk setiap pelanggaran. Dengan demikian akan menekan resiko terjadinya kerusakan hutan di area lereng.