Apa Itu Metode Tongkat Jacob ( Jacob’s Staff Method ) ?
Metode ini dilaksanakan dengan menggunakan Tongkat Jacob yang panjangnya 1,5 meter. Menurut Fritz & Moore (1998), pada hakekatnya metode tongkat jacob merupakan metode yang mengkompromikan ketepatan pengukuran (efektifitas) dan ketepatan pengukuran (efektifitas) dan kecepatan waktu ( efesiensi ).
Pada metode tongkat jacob, pengukuran ketebalan
singkapan sesungguhnya dapat dilakukan secara langsung tanpa harus melakukan
koreksi terhadap perubahan lereng. Hal ini dikarenakan telah dilengkapi dengan
klinometer, sehingga koreksi kemiringan dapat dilakukan langsung di lapangan.
Kelebihan
metode tongkat jacob dapat dilakukan oleh satu orang saja dan cocok untuk semua
kondisi medan.
Sebagaimana metoda rentang tali, agar pengukuran dapat
terlaksana dengan baik diperlukan sejumlah peralatan pendukung. Metode tongkat
jacob, pada hakekatnya menggunakan peralatan yang sama dengan peralatan rentang
tali, hanya saja terdapat sedikit perbedaan, yaitu :
·
Pita ukur atau
tali panjang digantikan dengan tongkat jacob.
·
Formulir yang
digunakan berupa formulir pengukuran khusus metode tongkat jacob.
Bagaimana Tahapan Pelaksanaan
Menggunakan Tongkat Jacob ?
· Apabila pengukuran
dimulai dari bagian bawah suatu jalur, pada awal pengukuran letakan ujung bawah
tongkat jacob di titik terbawah jalur. Titik ini dapat ditandai sebagai titik
0.
· Letakan tongkat
pada posisi tegak lurus kemiringan batuan dengan menggunakan bantuan klinometer
yang terdapat pada ujung tongkat. Selanjutnya, lakukan pembidikan melalui ujung
atas tongkat. Tandai garis potong tersebut sebagai titik 1. Lebar singkapan
atara titik 0 dan titik 1 mempunya ketebalan sama dengan tongkat jacob, sebesar
1,5 meter.
· Titik yang
terletak 1,5 meter ketebalan sesungguhnya dari titik 0 disebut titik 1. Selanjutnya,
titik yang terletak 1,5 meter di atas titik 1 disebut titik 2, dan seterusnya.
· Proses pengukuran
di atas dilanjutkan hingga dijumpai batas litologi yang tegas, sesar ataupun
bidang ketidakselarasan. Batas-batas tersebut, menjadi akhir dari suatu
pengukuran dan awal dari suatu pengukuran dan awal dari pengukuran berikutnya.
· Penggambaran kolom
litologi pada formulir menunjukan ketebalan sesungghnya dengan skla 1:100
· Suatu perlapisan
yang dianggap penting, tentukan posisi secara tepat pada penggambaran kolom
litologi. Misal : lapisan bentonit, lapisan batubara, ataupun struktur sediman
yang khas, dsb.
· Pemerian dan
pencatatan data litologi supaya dilakukan dengan cermat, meliputi segala aspek
stratigrafi dan menggunakan simbol yang telah dibakukan.
· Pengambilan contoh
batuan dilakukan, terutama pada lapisan batuan yang membingungkan ataupun pada
kenampakan-kenampakan khas yang memerlukan penelahaan lebih lanjut. Lakukan penomoran
contoh batuan dan tentukan lokasi pengambilan secara tepat pada kolom litologi.
· Setelah pengukuran
mencapai titik akhir, lakukan pengecekan kemabali. Pastikan formulir pengukuran
telah terisi semua data pengukurannya. Baik skets kolom litologi, penomoran dan
pengeplotan lokasi pengambilan contoh batuan pada kolom litologi.
· Pada saat
meninggalkan lokasi pengukuran, dianjurkan melakukan pengecekan sekali lagi
dengan cara menyusuri kembali jalur pengukuran menuju titik awal.
Itulah pengertian pengenai tongkat jacob serta cara peggunaannya dilapangan.
Baca : Metode Rentang Tali
Baca : Metode Rentang Tali
Tidak ada komentar:
Posting Komentar